Jumat, 12 September 2008

Fenomena Menyedihkan

Hari ini saya sangat sedih, kesedihan ini terjadi setelah menyaksikan sebuah kejadian saat berada di sebuah sekolah di Surabaya ini.
Kejadiannya sebagai berikut, ada seorang murid yg jam pelajarannya adalah OR tidak memakai baju OR, jadi gurunya bertanya, "Dimana baju Olah Ragamu?"
"Baju olah raga saya belum dicuci oleh pembantu saya", jawabnya.
Karena jawaban inilah saya sangat sedih sekali. Jika kita melihat pertanyaan Guru ini, mestinya jawabannya adalah sebuah Tempat, karena pertanyaannya adalah Dimana, tetapi kalau kita melihat jawabannya, semestinya pertanyaannya adalah, "Mengapa kamu tidak memakai baju OR".
Mari kita menganggap pertanyaannya adalah yg kedua, tetap saja saya sedih.
Jawaban murid tadi menunjukkan bahwa TIDAK ADA TANGGUNG JAWAB dari anak ini.
Secara tidak sadar kita selalu melemparkan tanggung jawab kita kepada orang lain.
Teman, inilah MASALAH BESAR BUAT INDONESIA....
KURANG TANGGUNG JAWAB, TIDAK BERANI MENERIMA KONSEKUENSI.

Selamat Menikmati Hidup yg lebih bertanggung jawab.

Senin, 08 September 2008

TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHAMBAT ORANG INI

Ketika berumur lima tahun, Glenn Cunningham mengalami luka bakar yg parah di bagian tungkainya. Para dokter yg merawat terpaksa angkat tangan, menurut mereka, Glenn akan tetap cacat dan terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidupnya. “Ia takkan bisa berjalan lagi, “ kata mereka.
Para dokter itu memeng memeriksa keadaan tungkainya, namun tidak mungkin mereka bisa melihat ke dalam lubuk hatinya. Glenn tidak mempedulikan kata-kata mereka. Ia bertekad, pasti akan bisa jalan lagi. Sementara masih terkapar di tempat tidur, dengan kakinya yg kurus nampak merah bekas luka bakar ia berikrar, “Minggu depan, aku akan bangun dari tempat tidur. Aku akan berjalan.” Dan itu benar-benar dilakukannya.
Ibunya bercerita betapa ia sering menyingkapkan gorden dan memandang keluar, memperhatikan Glenn meraihkan tangan ke atas untuk menggenggam gagang sebuah alat pembajak tanah yang sudah tidak dipakai lagi. Di pekarangan, dengan kedua tangannya menggenggam gagang bajak, ia mulai melatih kakinya yg cacat. Dan dengan setiap langkah yang menyakitkan, semakin dekat pula dia ke tujuan yg telah diikrarkannya, yaitu bisa berjalan lagi. Tidak lama kemudian ia sudah mulai berlari-lari dengan lambat, makin lama makin cepat dengan gerakan semakin pasti.
“Aku sejak awal sudah yakin akan bisa berjalan lagi, dan ternyata memang bisa. Sekarang aku akan berlari lebih cepat dari siapapun juga. “ Dan itupun berhasil dilakukan olehnya.
Ia menjadi pelari yg tangguh untuk jarak 1 mil, dan pada tahun 1936 mencatat prestasi 4:06 menit yang merupakan rekor dunia untuk waktu itu. Ia menerima penghormatan sebagai atlet luar biasa abad ini di MADISON SQUARE GARDEN.

From: A Cup of Chicken Soup for the Soul by JEFF Yalden
“Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan berhasil jika tidak mencoba”, Beverly Sills

Selasa, 29 Juli 2008

Ada Tetesan setelah tetesan terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.
Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini.Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.
Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.
'Hingga tetes terakhir', pikirnya.Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.
Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.
Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?""Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.
Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku". Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan.
Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. "Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.
Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. (Bits & Pieces, The Economics Press)

Sabtu, 12 April 2008

KESAKSIAN HIDUP MAMAKU

Keluargaku adalah keluarga yang bukan kristen, bahkan orang tuaku sangat benci dengan orang kristen. Mereka beranggapan bahwa orang kristen adalah orang yang tidak baik moralnya misalnya hamil diluar nikah, hutang tidak mau membayar dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik lainnya.
Terlebih orang tuaku saat itu merupakan orang yang berada di desaku, menyebabkan orang tuaku tinggi hati.
Kesombongan hati mereka mulai pudar setelah mereka mengalami berbagai musibah.
Musibah pertama kala itu datang, ketika orang tuaku dirampok habis-habisan yang menyebabkan hartanya berkurang. Kemudian anak-anak mereka meninggal dunia karena penyakit. Dalam satu minggu dua orang anak laki-lakinya meninggal. Hancur luluh hati mereka. Pada saat yang menyedihkan itu ada beberapa orang kristen yang datang menghibur, tetapi dasar tidak senang maka tidak membuat hati mereka bergeming.
Kesusahan demi kesusahan datang silih berganti, sampai kesusahan yang besar datang yaitu rumah kami terbakar habis. Ludes sudah semua milik kami.
Kami mengungsi dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Sedang untuk makannya kami makan seadanya. Kadang kami makan nasi jagung, nasi tiwul (gaplek), pisang muda dan lainnya.
Suatu hari seseorang datang mengajak orang tuaku untuk datang dalam kebaktian kebangunan rohani. Ajakan itu disanggupi. Kedua orang tuaku datang dalam kebaktian itu. Anehnya malam berikutnaya kedua orang tuaku juga datang. Mereka sangat bersuka cita sambil menceritakan khotbah yang di dengarkannya setelah pulang dari KKR itu. Mereka membawa satu persatu anak-anak mereka dalam KKR itu. Selanjutnya mereka datang dalam kebaktian tiap hari minggu.
Kebaktian itu diadakan di teras depan rumah seorang anggota gereja karena belum mempunyai gereja. Karena setiap khotbah selalu terganggu dengan suara kendaraan yang lewat. Maka pada suatu kebaktian pendeta bertanya: siapakah yang rumahnya boleh di pakai untuk gereja? Orang tuaku langsung menjawab dengan angkat tangan “ Rumah kami boleh dipakai sebagai gereja“. Sejak saat itu rumah kami di pakai sebagai gereja. Rumah kami di pakai sebagai gereja mulai tahun 1948 sampai 1965“.
Kami sekeluarga akhirnya menjadi anak-anak Tuhan dan hidup dalam damai sejahtera. Kami sangat senang, meskipun kami menjadi tukang sapu maupun tukang lap kursi dan mimbar gereja tanpa menerima gaji sesen pun. Tugas itu berakhir sampai mempunyai gereja sendiri.
Itulah kesaksian hidup dari orang tuaku yang mula-mula benci dengan orang kristen akhirnya menjadi orang kristen sampai akhir hidupnya.

Karya tulis
Ibu. Elyana N.L
Jl. Pacar Kembang IV No. 44-A, Surabaya
Sektor XI

Kamis, 20 Maret 2008

KESAKSIAN HIDUP (SEBUAH TULISAN UNTUK LOMBA MENULIS DI GKI RESSUD)

Kesaksian Hidup
Apaan sich?
Kesaksian Hidup, bosen dech bicara masalah ini, nggak jaman dech!
Di ruang sidang, keputusan yg diambil untuk sang terdakwa sangat tergantung dengan SAKSI.
Pengacara yg baik pasti memilih saksi yg baik. Untuk menjadi saksi pastilah ada beberapa hal yg dipikirkan oleh sang pengacara. Inilah yg akan kita pikirkan.
Seseungguhnya menjadi SAKSI HIDUP, mempunyai peran yg jauh lebih penting, karena orang lain bisa membuat sebuah keputusan yg salah karena melihat orang lain (orang Kristen) menjadi SAKSI HIDUP yg tdk baik.
SAKSI HIDUP yg baik adalah
Orang yg mempunyai konsep diri yg baik mengenai siapa dirinya.
Orang yg mempunyai hubungan yg baik dengan Tuhan.
Orang yg mempunyai hubungan yg baik dengan sesamanya.
Mari kita lihat secara detailnya Saksi Hidup yg baik
Konsep diri yg baik adalah sebuah konsep mengenai
a. Dimiliki atau diterima oleh Allah tanpa syarat
Yakin bahwa darah Yesus Kristus yang tercurah pada kayu salib merupakan bukti kuat akan kasih Allah terhadap dirinya (lihat Roma 5:6,8; Ibrani 9:14).
b. Menjadi rekan sekerja Allah
Yakin bahwa menjadi rekan sekerja Allah adalah the SPECIAL ONE, menjadi orang khusus, bayangkan aja diterima sebagai partner Allah (lihat Efesus 2:10 dan 2Korintus 5:17)
Mempunyai hubungan yg baik dengan Tuhan
Jika anda sedang berada di kamar tidur anda dan istri anda masuk ke kamar tidur anda, saya yakin tanpa melihat atau menoleh ke pintu dari mana istri anda masuk ke kamar tidur. Mengapa?
Karena anda mempunyai hubungan baik dengan istri anda, anda mengenal langkah kaki istri anda, anda mengenal cara batuk istri anda.
Bagaimana mengenal istri anda, ini karena anda mempunyai hubungan yg baik dengan istri anda, bertemu dengan dia setiap hari, bergaul dengan dia, bercakap-cakap bahkan sampai di tempat tidur juga kan?
Mempunyai hubungan dengan Tuhan adalah mempunyai sessi khusus dengan Tuhan.
1. Bersaat teduh
2. Baca Alkitab
Bosen banget, betul nggak?
Ada beberapa hal yg bisa kita lakukan untuk membuat kedua hal di atas menjadi lebih menarik, BERBAGI, menceritakan apa yg anda dapatkan hari ini dari Saat Teduh, memikirkan implementasi konkrit apa yg akan saya lakukan dengan Firman yg saya baca hari ini.
Mempunyai hubungan yg baik dengan sesama
Sesama manusia adalah orang yg berada di sekitar kita, siapapun dia, anak, istri, teman kerja, pekerja, sopir taxi, tukan sapu, tukang becak, penjaga toko, siapa saja.
Ada satu hal kecil yg sesungguhnya cukup mudah kita lakukan yaitu
TERSENYUM
Tersenyum adalah satu cara hebat yg sangat menular, sangat susah buat kita untuk tdk ikut tersenyum saat orang lain tersenyum ke kita. Murah dan Mudah.
Jadi secara keseluruhan untuk menjadi SAKSI HIDUP ada satu hal penting yg selalu perlu kita ingat BERBAGI, jangan pernah kuatir karena apapun yg anda bagikan adalah bersumber dari Tuhan karena anda sudah DIMILIKI dan DITERIMA ALLAH tanpa syarat dan Menjadi REKAN SEKERJA ALLAH.
Kiranya tulisan ini dapat membuat anda terinspirasi dan lebih berbagi lagi.
Jakarta, 19 Maret 2008 (Revisi 21 Maret 2008)

YESUSKU LUAR BIASA (SEBUAH RENUNGAN SAAT JUMAT AGUNG)

YESUSKU LUAR BIASA... YESUSKU LUAR BIASA...
Saya yakin banyak dari anda yg tahu lagu ini,
Bahkan seorang Pontius Pilatus pun, mengakui bahwa YESUS adalah orang yg luarbiasa. Koq tahu?
Ya, Pontius Pilatus mengakui hal ini dengan membuat tulisan yg ditulis dalam 3 bahasa (Ibrani, Latin & Yunani), di atas salib Yesus.Pontius Pilatus melakukan ini agar orang-orang tahu bahwa dia mengakui Yesus (ada perasaan bersalah, menjatuhkan hukuman kepada orang yg tidak bersalah), kalau Pontius tdk mau mengakui hal ini, nggak perlu dia menulis dalam 3 bahasa, bahkan berargumen dengan para imam-imam kepala orang Yahudi. (Yohanes 19:19-22)Kalau anda juga mengakui hal ini saya yakin anda juga berbuat hal-hal yg luar biasa, karena seharusnya orang-orang di uar sana yg "membaca" kita harus juga mengakui bahwa kita adalah anak-anak YESUS yg LUAR BIASA.Apa yg bisa kita lakukan untuk menjadi luar biasa?
1. Selalu mencari cara untuk melakukan renungan harian, saat teduh, memikirkan Firman Tuhan dengan cara yg lebih kreatif.
Contoh:
Menulis apa yg anda pikirkan, berbagi dengan teman-teman anda, bercerita pada keluarga (khususnya istri)
2. Selalu mencari cara untuk berbuat yg lebih.
Contoh:
a. Lakukan pekerjaan anda tanpa menunggu perintah atasan, milikilah inisiatif.
b. Lakukan semuanya secara lebih baik, kalau anda bisa memberikan 1 jam waktu anda, mengapa tidak 2 jam, jika anda bisa membantu 1 orang mengapa tidak 10 orang.
3. Selalu membina hubungan manusia.
Contoh: Mengingat nama anak dari teman anda, bahkan ingatlah tanggal lahir teman anda
Saya harap tulisan ini dapat menginspirasi anda untuk menjadi LUAR BIASA.
Stefanus di Jakarta, inspired by Renungan Harian today.(Revised 21 Maret 2008)

Senin, 17 Maret 2008

Konsep Diri Paulus sebagai koordinator Sharing Group

Bagaimana konsep diri Paulus sebagai koordinator Sharing Group?
Dampak terhadap
1. Relasi sebagai partner
2. Relasi sebagai koordinator

Paulus mempunyai konsep diri yang positif mengenai dirinya artinya
· Paulus dimiliki atau diterima oleh Allah tanpa syarat sebab ia yakin bahwa darah Yesus Kristus yang tercurah pada kayu salib merupakan bukti kuat akan kasih Allah terhadap dirinya (lihat Roma 5:6,8; Ibrani 9:14).
· Paulus menjadi rekan sekerja Allah (lihat Efesus 2:10 dan 2Korintus 5:17)

Dari 2 poin diatas maka Paulus mempunyai beberapa hal yaitu:
1. Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya
(jangan mempunyai konsep diri yg negatif, berprasangka negatif))
2. Mampu menerima orang lain sebagaimana adanya
(jangan menganggap orang lain sebagai orang yg aneh)
3. Mempunyai kesediaan berkorban demi orang lain
(jangan ingin menang sendiri)
4. Mengembangkan ketrampilan dan kemampuannya dengan percaya diri
(jangan cepat berpuas diri)

Penjabarannya sebagai berikut:
1. Dengan konsep diri yang baik koordinator SG dapat bertumbuh dalam penerimaan akan dirinya, akan potensi-potensi positif dan negatif (kelemahan) yang dimilikinya. Ia akan berupaya bertumbuh dalam karakter-karakter positif dan berusaha memerangi karakter-karakter negatif di dalam dirinya. Dengan kata lain ia mengembangkan persepsi diri yang sehat, tidak dilanda prasangka negatif (Roma 12:3,16; Filipi 4:8). Sebab prasangka buruk terhadap anggota kelompok selalu menimbulkan gangguan bagi kesuksesan memimpin kelompok. Perlu ditambahkan bahwa prasangka buruk sering muncul dalam diri orang adalah karena hadirnya perasaan takut, seperti takut tersaingi, takut tidak dihormati, dan takut dianggap tidak berwibawa.
Implementasi:
Sebagai partner: prasangka buruk pasti sangat mengganggu koordinator SG saat melakukan komunikasi, sebagai contoh: prasangka negatif selalu muncul secara otomatis.
Sebagai koordinator: ada prasangka takut tersaingi, takut tidak dihormati dan takut dianggap tidak berwibawa

2. Koordinator SG dapat berkembang secara sehat dalam relasi dengan orang lain, termasuk kelompok. Ia mampu menerima orang lain sebagaimana adanya, sadar bahwa ia pun memiliki kelebihan dan kekurangan (lihat Roma 14:1; 15:1-3). Kemampuan semacam ini amat perlu mengingat koordinator SG menghadapi anggota kelompok yang senantiasa mencari konsep diri lebih baik. Patut kita catat bahwa lemahnya konsep diri yang dimiliki anggota kelompok sering berakibat kurang menyenangkan bagi kelangsungan sharing group. Boleh dikata salah satu tugas penting dari koordinator SG ialah meningkatkan konsep diri secara positif, selain membimbing anggota kelompoknya ke arah pengenalan dan penerimaan diri secara sehat.
Implementasi
Sebagai partner: lemahnya konsep diri membuat koordinator SG sukar untuk melihat anggota kelompoknya sebagai manusia yg mempunyai konsep diri.
Sebagai koordinator: tidak ditingkatkannya konsep diri mempunyai konsekuensi anggota kelompok tdk dapat ikut mengenal dan menerima diri secara sehat (menjadi contoh)

3. Dengan konsep diri positif koordinator SG dapat mengembangkan dirinya dalam segi kesediaan berkorban demi orang lain, serta menempatkan kepentingan orang lain terlebih dahulu (altruism). Kita tahu bahwa sikap sedia berkorban demi kemajuan anggota kelompok sangatlah penting dimiliki oleh seorang koordinator SG. Dengan sikap mental demikian koordinator SG bersedia tidak memaksakan kehendaknya, apalagi yang berkaitan dengan hal-hal yang anggota kelompok sendiri tidak mampu mengikuti atau melaksanakan. Dalam pengalaman, sering koordinator SG harus berkorban dalam segi perasaan, rela disepelekan, dianggap sepi oleh anggota kelompoknya sambil menunggu waktu untuk memperlihatkan kualitas diri yang sebenarnya. Sudah tentu upaya demikian harus diungkapkan dengan cara yang sehat (lemah lembut). Seorang koordinator SG dapat melihat teladan Yesus dalam kesediaan berkorban ini, di mana Ia bersedia untuk menyerahkan nyawa-Nya sekalipun (lihat Yohanes 10:17,18; 1 Yohanes 4:8-10). Yesus juga telah memberitahukan prinsip hidup utama yang harus didemonstrasikan oleh murid-murid- Nya. Ia berkata bahwa tidak salah menjadi besar dan terkemuka di hadapan orang lain, tetapi cara yang tepat untuk sampai ke tujuan itu haruslah dengan menjadikan diri sebagai pelayan atau penolong bagi orang lain (lihat Mat 20:26-28; Markus 10:45).

4. Dengan konsep diri yang sehat, seorang koordinator SG akan mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pelayanannya dengan sikap percaya diri. Apalagi bila ia terus menunaikan tugasnya dengan motto: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku" (Fil 4:13). Artinya, persekutuan hidup dengan Kristus dapat membuahkan kemampuan baru dalam pribadi seorang koordinator SG. Justru perkara inilah yang akan dinyatakan Yesus sehingga Ia mengemukakan dengan tegas, "Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa- apa." (Yohanes 15:5). Kemampuan memang tidak datang begitu saja tanpa upaya belajar dan latihan untuk meningkatkan diri. Yang perlu ditegaskan juga di sini ialah bahwa kemampuan tidak saja menyangkut segi ketrampilan berbuat, tetapi juga segi kedewasaan pikiran dan perasaan. "Rasa mampu" atau tepatnya "percaya diri" inilah yang akan semakin dinyatakan Yesus di dalam diri seorang koordinator SG yang sepenuhnya bersedia bersandar kepada-Nya. Hal demikian dapat terjadi karena Roh Kudus senantiasa menyatakan kehadiran Yesus, yang mampu membuat koordinator SG tidak merasa kesepian lagi dalam menunaikan tugasnya (Lihat Yohanes 16:11-13; 1Yohanes 2:20,27; 3:24; 4:4)
Kiranya Tuhan memberkati anda semua.

Minggu, 09 Maret 2008

Filosofi Angsa

Sebuah renungan bagi kita semua:
Kalau anda tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi "V".
Fakta:Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus 'dinding udara' di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian.
Pelajaran:Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan salingmendorong dan mendukung satu dengan yang lain.
Fakta:Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.
Pelajaran:Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.
Fakta:Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
Pelajaran:Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya lainnya.
Fakta:Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
Pelajaran:Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dansaling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.
Fakta:Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu merekaakan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.
Pelajaran:Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik.

Tulisan ini bukan merupakan tulisan saya, melainkan saya sangat terkesan dengan pelajaran yg diberikan dari filosofi ini.
Kiranya hal ini juga membantu anda, Tuhan memberkati

Minggu, 02 Maret 2008

Mengambil Keputusan

Saat anda dan saya akan mengambil sebuah keputusan, pasti selalu ada pertimbangan.
Bagaimana kita menimbang inilah yang menentukan siapa diri kita yg sesungguhnya.
Saya sendiri akan selalu memilih memiliki dasar yg kuat dalam menimbang, karena jika kita menimbang tanpa suatu dasar yg kuat maka hasil dari keputusan kita bisa keliru.
Sama seperti jika kita menimbang barang jika dasar dari timbangan (kalibrasi) salah, maka hasil dari timbangan ini juga akan salah.
Bagaimana dengan anda, apa yg selalu menjadi dasar pertimbangan anda, kalau saya, saya akan memilih Firman Tuhan sebagai dasar dari semua pertimbangan yg ada.
Jadi, saya tidak akan pernah salah dalam memutuskan, walaupun terlihat secara manusia, keputusan saya adalah keputusan yg bodoh.
Tuhan selalu memberkati anda.

Sabtu, 01 Maret 2008

Manchester on Track again

Setelah minggu lalu membantai Newcastle 1-5, di St. James Park, tadi malam sekali lagi MU membantai Fulham 0-3, di Craven Cottage, sedangkan di saat yang bersamaan Arsenal ditahan Aston Villa di Emirates, 1-1, berkat gol Bentdner di Injury time babak 2.
MU sangat mendominasi pertandingan dan hasilnya terlihat luar biasa pada 2 pertandingan di Premiere League.
Kelengkapan pemain ini di semua lini menjadi modal menghadapi Olympique Lyon di Liga Champions Rabu ini. Maju Terus MU.

Rabu, 27 Februari 2008

Memakai MATA IMAN

Kejadian 12:1-4,
Pada ayat 4 dikatakan bahwa Abram pergi, saat itu Abram berumur 75 tahun, wow, saya membayangkan jika saya yg jadi Abram saat itu maka saya berpikir keras untuk hal ini.
Mengapa Abram merespon panggilan Tuhan?
1. Abram melihat dengan MATA IMAN
2. Abram percaya akan JANJI TUHAN
Artinya, Abram menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, walaupun ada risiko kehilangan kenyamanan.
Abram menghilangkan kekuatiran dan rasa takutnya, karena Abram memakai MATA IMANnya.

Ya, jika anda mempunyai kekuatiran dan rasa takut, pakailah MATA IMAN anda, akan terlihat TUHAN selalu beserta dengan anda.

Thanks GOD, sudah berada bersama saya, terima kasih sudah mencelikkan MATA IMAN saya.

Hal Bertepuk Tangan di dalam Kebaktian di GKI Ressud

Rekan-rekan terkasih,Selama beberapa minggu belakangan ini saya membaca sebuah artikel di berita gereja yang berisi mengenai beribadah.Apa yg saya baca dan saya mengerti mengenai isi dari tulisan itu adalah janganlah bertepuk tangan untuk memuji puji-pujian yg dilantunkan di tengah kebaktian.Sebagai seorang jemaat GKI saya tergelitik untuk membantu rekan-rekan MJ untuk mengatasi hal tersebut.Menurut saya masalah bertepuk tangan ini tdk mungkin dilarang, mengapa?1. Ketika seseorang memuji Tuhanpun mereka dapat bertepuk tangan (Mazmur 47:1)2. Ketika Tuhan akan menghakimi bumipun, sungai-sungai bertepuk tangan (Mazmur 98:8)3. Pohon-pohonpun bertepuk tangan (Yesaya 55:12)Bagaimana mungkin Majelis Jemaat menghakimi jemaat GKI dengan membandingkan bertepuk tangan setelah tampilan VG atau PS atau Solo, dengan pagelaran konser (kalimat ini ada di bagian awal penulisan artikel tersebut)?Bagaimana mungkin MJ memutuskan bahwa mereka bertepuk tangan hanya untuk memuji penampilan yg bagus?Saya pribadi pernah menjumpai penampilan yg fals atau tidak baik, jemaat tetap bertepuk tangan.Jadi mengapa ada penghakiman seperti itu.Sangat memalukan bagi MJ jika himbauan yg dilakukan untuk tdk bertepuk tangan, tetapi jemaat tetap melakukannya.Akan lebih bijak jika penulisan artikel tadi berbicara mengenai esensi bertepuk tangan pada saat kebaktian daripada melakukan PELARANGAN BERTEPUK TANGAN.Semoga ini dapat menjadi masukan, saya tahu ini hal kecil (maksud saya jgnlah ini menjadi masalah utama MJ), sampai akhirnya Pendeta dan MJ semua tersedot perhatiannya pada masalah tepuk tangan.Stefanus yg masih ingin melayani lewat pemikirannya.

Fenomena Kepanitian di GKI Ressud 31 Juli 2006 (Sudah berubahkah sekarang?)

Rekan-rekan,Hari Minggu ini saya membaca Berita Gereja bahwa panitia Bulan Keluarga dan Panitia Natal sudah terbentuk, wow luar biasa sekali, salut untuk Majelis Jemaat yang telah bekerja keras untuk ini.Ada 2 hal (fenomena) yang ingin saya komentari (tdk ada maksud menghakimi, ya)1. Banyak sekali jemaat baru (maksud saya saya jarang melihatnya di kepanitiaan yg lain) mulai melayani di berbagai kepanitian, sayang sekali saya tdk bisa menghitung persentasenya. Mungkin ini bisa dipakai sebagai tolak ukur untuk majelis jemaat di tema tahun mendatang ( AKU MELAYANI, ada nggak ya, setahu saya ada karena tahun ini temanya, AKU DISAMBUT, kan?)2. Untuk panitia bulan keluarga ada 18 anggotanya, sedang Natal ada 25 anggota, fenomena yg kedua adalah dari kedua kepanitiaan ini ada 5 org yg merangkap kepanitiaan, sayang sekali, padahal semestinya ini bisa dipergunakan untuk menambah aktivis yg berpartisipasi di kepanitiaan.Dilihat dari persentasenya, Panitia Bulan keluarga yg merangkap panitia Natal sekitar hampir 25%, dan Panitia Natal yg merangkap panitia Bulan Keluarga 20%.Mernurut saya hal seperti inilah yg sering membuat kepanitiaan kurang efektif, semoga pendapat saya salah.ThanksStefanus yg masih di pesawat.

Pentingnya Keahlian Memimpin (Critical Leadership Skill)

Kepemimpinan yang kuat adalah tulang punggung dari sebuah organisasi. Pemimpin menciptakan Visi, mendukung Strategi, menjadi Pemicu Perkembangan Individu di organisasinya.Dalam sebuah study yang dikembangkan oleh Ken Blanchard Companies ada beberapa keahlian penting dalam memimpin yaitu:1. Keahlian untuk berKOMUNIKASI secara tepat adalah masalah paling inti dari sebuah cara memimpin.Banyak sekali problem timbul karena ketidakmampuan seorang pemimpin mentransfer Visi, menjelaskan Strategi dan memberikan hukuman atau hadiah kepada individu di organisasinya. Pada sebuah contoh sederhana, seorang pelatih sepak bola yang menguasai banyak bahasa akan mempunyai banyak kesempatan untuk dapat berKOMUNIKASI dengan pemainnya.2. Management manusia, keahlian ini menjadi keahlian terpenting kedua.Aplikasi untuk mendayagunakan manusia secara tepat sesuai dengan kemampuan dan tugas seringkali gagal dilaksanakan sehingga individu di organisasi tersebut tdk dapat maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Contoh untuk hal ini adalah memakai pemain yang mempunyai keahlian tertentu pada posisi yang tepat, ketidak mampuan membaca keahlian pemain membuat Management manusianya gagal.3. Keahlian ketiga adalah Empathy.Kemampuan pemimpin untuk berempati, mencari pengertian, membangun hubungan, memperlihatkan perhatian, menunjukan pengertian akan menimbulkan hubungan manusiawi dangan individu di organisasinya. Keahlian ini akan berdampak langsung akan kemampuan membangun sebuah lingkungan berdasar KEPERCAYAAN. Pada akhirnya akan membuat invidu di organisasi menjadi bahagia dan dapat mencapai kemampuan potensialnya. Nah, untuk yang ini kemampuan pelatih untuk menjadi seorang ayah, teman atau bahkan sahabat akan membuat hubungan antara pelatih dan pemain menjadi harmonis, sehingga ketika pemain ini terpaksa dibangkucadangkan misalnya, mereka akan lebih dapat menerima keputusan tersebut.StefanusTerinspirasi oleh Ken Blanchard Companies

Marketing vs Selling

Apa sih sebenarnya Marketing?Apakah sama dengan Selling?Pertanyaan singkat ini seringkali tiba-tiba hadir di pemikiran anda, kan?Ada beberapa orang yang menjawab bahwa Marketing itu lebih susah daripada Selling, bisa saja jawaban ini benar.Selling hanya berkonsentrasi pada bagaimana membujuk orang untuk membeli sebuah produk, jadi biasanya hanya dilakukan organisasi yang profit oriented.Marketing lebih memikirkan bagaimana mengidentifikasi kebutuhan dan memenuhi kebutuhan ini, nah, untuk hal ini baik organisasi yg profit oriented maupun yg tidak dapat menerapkan Marketing.Menurut KOTLER, Tugas-tugas penting seorang Marketer adalah:1. Mempelajari pasar2. Membagi pasar3. Menentukan target4. Menempatkan diri pada pasar yg benar5. Menciptakan jawaban atas kebutuhan pasar itu.Perbadaan mencolok antara Marketing dan Selling adalah darimana anda mulainya:Jika anda memulainya dengan konsumen atau sekelompok orang yg anda layani itu adalah Marketing.Tetapi jika anda memulainya dari produknya ini adalah Selling.Jadi, sekarang pilihannya di tangan anda, ingin melakukan penjualan dengan SELLING atau MARKETING.Inspired by KottlerStefanus di Balikpapan

Kuat

Ayat renungan harian saya hari ini adalah Galatia 6:9, yang berbunyi
"Janganlah jemu-jemu kita berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, JIKA TIDAK MENJADI LEMAH"
"Let us not become weary in doing good, for at the proper time we will reap a harvest IF WE DO NOT GIVE UP" (NIV Version)

Renungan saya hari ini membuat saya mencoba apa yg rasul Paulus maksudkan dengan JIKA TIDAK MENJADI LEMAH (KUAT), saya mencoba menggali dan membaca ayat-ayat pada pasal 6 ini dan mendalaminya dan saya menemukan ada 5 hal yg dimaksud dengan tidak menjadi lemah

Ada 5 hal yg dimaksud KUAT bagi orang percaya adalah:
1. Menjadi pemimpin rohani, memberikan peringatan atas pelanggaran, dan tidak ikut melakukan pelanggaran, karena pelanggaran adalah sesuatu yg sangat menggoda hati (ayat 1)
2. Bertolong-tolongan dalam menanggung beban, beban ini dapat berupa pekerjaan, masalah apapun juga yg menurut saya berat, karena saya memikul secara bersama-sama maka beban ini terasa ringan, bukan menjadi ringan. (ayat 2)
3. Jangan pernah merasa PENTING, ketika saya merasa penting maka saya menipu diri saya sendiri, siapa sich saya ini? Saya hanya menjalankan apa yg Tuhan mau, sehingga apapun juga hasil yg dilihat manusia, itu karena Tuhan ada di dalam saya, dan hanya Dia yg berbuat melalui saya. (ayat 3)
4. Tidak membandingkan karunia atau berkat apa saja yg telah saya terima dengan apa yg orang lain terima, biarlah saya menguji semua yg telah saya kerjakan bukan menguji pekerjaan orang lain. (ayat 4)
5. Membagikan apa yg saya dapatkan saat menerima pengajaran dalam Firman, seperti apa yg saya lakukan hari ini (ayat 5)

Saya berharap renungan ini dapat menjadi berkat bagi teman-teman
Tuhan memberkati teman-teman

Stefanus

Kepercayaan

Friends,

Kepercayaan adalah sesuatu yg sangat mahal harganya, mau tahu harganya, Sebuah Nyawa yg tidak Berdosa (Kematian Yesus di Kayu Salib)
Lho, koq bisa, gimana ceritanya?

Friend,
1. Seorang ibu yg menyusui anaknya, apakah ibu ini pernah berpikir bagaimana anaknya nanti?
Saya yakin ibu ini menaruh Kepercayaan kepada anaknya, sehingga kelak anak ini menjadi besar dan berbakti pada orang tuanya.
2. Seorang bapak yg menyediakan biaya sekolah anaknya, apakah bapak ini berpikir bahwa anaknya menjadi seorang yg mempunyai keahlian khusus?
Saya yakin sekali lagi hanya Kepercayaan kepada anaknya yg membuat sang bapak membiayai sekolah anak ini.

Bagaimana dengan YESUS,
DIA sudah menaruh KEPERCAYAAN (rela mati diatas kayu salib menebus dosa manusia) bahwa kita yg dipilih akan melakukan dan terbuat yg terbaik untuk melayani TUHAN.

THANKS GOD TO BELIEVE in me

Stefanus

Renungan harian 24 Januari 2008

Ayat mas hari ini berbicara mengenai TELADAN, ayat mas yg saya dapatkan dari 1 Petrus 2 : 21

"Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan TELADAN bagimu, supaya kamu mengikuti jejaknya"

Menulis mengenai TELADAN ini saya melihat diri saya apakah saya sudah menjadi teladan?

Teladan, saya menerjemahkan teladan ini sebagai LEAD BY EXAMPLE, didalam kata teladan mengandung unsur memimpin,

Nah, siapa yg kita pimpin:
1. Saya sendiri
2. Keluarga saya
3. Pekerjaan saya
4. Masyarakat sekitar kita

Sebuah teladanlah yg dapat membuat orang mengerti apa yg kita katakan, boleh saja kita berbicara mengenai bagaimana berbuat baik, tapi ada pepatah cina yg mengatakan "jauh lebih berarti satu tindakan dibandingkan beribu-ribu nasehat"
Menjadi Teladan berarti menjadi contoh bagi semua orang di sekitar saya, kalau semua orang mau melihat Kristus untuk menjadi Teladan, maka KASIH TUHAN akan mudah dinyatakan bagi semua orang.

Jadilah TELADAN setiap hari secara KONSISTEN.

STEFANUS di Hotel SANTIKA

Leadership Style

Dari jaman ke jaman masalah mengenai kepemimpinan ini adalah suatu hal yang sangat menarik.
Banyak sekali model telah dipelajari dan coba untuk diterapkan, tetapi menurut saya gaya yg paling sep adalah gaya kepemimpinan yang dipakai oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya.
Gaya kepemimpinan Yesus adalah sebuah gaya kepemimpinan yg memakai Hati