Rabu, 27 Februari 2008

Hal Bertepuk Tangan di dalam Kebaktian di GKI Ressud

Rekan-rekan terkasih,Selama beberapa minggu belakangan ini saya membaca sebuah artikel di berita gereja yang berisi mengenai beribadah.Apa yg saya baca dan saya mengerti mengenai isi dari tulisan itu adalah janganlah bertepuk tangan untuk memuji puji-pujian yg dilantunkan di tengah kebaktian.Sebagai seorang jemaat GKI saya tergelitik untuk membantu rekan-rekan MJ untuk mengatasi hal tersebut.Menurut saya masalah bertepuk tangan ini tdk mungkin dilarang, mengapa?1. Ketika seseorang memuji Tuhanpun mereka dapat bertepuk tangan (Mazmur 47:1)2. Ketika Tuhan akan menghakimi bumipun, sungai-sungai bertepuk tangan (Mazmur 98:8)3. Pohon-pohonpun bertepuk tangan (Yesaya 55:12)Bagaimana mungkin Majelis Jemaat menghakimi jemaat GKI dengan membandingkan bertepuk tangan setelah tampilan VG atau PS atau Solo, dengan pagelaran konser (kalimat ini ada di bagian awal penulisan artikel tersebut)?Bagaimana mungkin MJ memutuskan bahwa mereka bertepuk tangan hanya untuk memuji penampilan yg bagus?Saya pribadi pernah menjumpai penampilan yg fals atau tidak baik, jemaat tetap bertepuk tangan.Jadi mengapa ada penghakiman seperti itu.Sangat memalukan bagi MJ jika himbauan yg dilakukan untuk tdk bertepuk tangan, tetapi jemaat tetap melakukannya.Akan lebih bijak jika penulisan artikel tadi berbicara mengenai esensi bertepuk tangan pada saat kebaktian daripada melakukan PELARANGAN BERTEPUK TANGAN.Semoga ini dapat menjadi masukan, saya tahu ini hal kecil (maksud saya jgnlah ini menjadi masalah utama MJ), sampai akhirnya Pendeta dan MJ semua tersedot perhatiannya pada masalah tepuk tangan.Stefanus yg masih ingin melayani lewat pemikirannya.

Tidak ada komentar: